Jumat, 26 Desember 2014

TUGAS SOFTSKILL3 "Pengertian, Elemen dan Contoh dari Laporan Laba Rugi Bank"

“Tugas Softskill  3"

Pengertian, Elemen dan Contoh dari Laporan Laba Rugi Bank






NAMA                        :           HERNA SETIA
KELAS                        :           2EB25
MATA KULIAH         :           BAHASA INDONESIA
DOSEN                        :           DANANG WIJAYANTO

Pengertian, Elemen dan Contoh dari Laporan Laba Rugi Bank

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2014

Pengertian, Elemen dan Contoh dari Laporan Laba Rugi Bank


PENDAHULUAN

Pengertian Laporan Laba Rugi Bank
1.      Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu laporan laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan tidak membagi deviden, maka seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan.
2.      Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Elemen dari Laporan Laba Rugi Bank
1. Pendapatan Jumlah dari :
A.  Pendapatan Operasional : Hasil Bunga dan Provisi dan Komisi
B.  Pendapatan Non Operasional
2. Biaya Jumlah dari:
A. Biaya Operasional
·      Biaya Bunga
·      Biaya Lanilla
B. Biaya Non Operasional
3.  Laba/Rugi sebelum pajak
4. Sisa/ Laba / Rugi tahun lalu

Unsur-unsur dan Isi laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
·         Pendapatan dari penjualan
·         Dikurangi Beban pokok penjualan
·         Laba/rugi kotor
·         Dikurangi Beban usaha
·         Laba/rugi usaha
·         Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
·         Laba/rugi sebelum pajak
·         Dikurangi Beban pajak
·         Laba/rugi bersih

Berikut ini istilah-istilah yang digunakan dalam laporan laba rugi yang diambilkan dari Statement of Financial Accounting Concepts Nomor 6 yang dikeluarkan oleh FASB yakni:
Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
Biaya (expense) adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
Penghasilan (income) adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi biaya-biaya. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya, selisihnya sering disebut rugi.
Laba (gain) adalah kenaikan modal 9aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemiliknya. Contohnya adalah laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap.
Rugi (loss) adalah penurunan modal (aktiva bersih) dan transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari biaya (expense) atau distribusi pada pemilik. Contohnya adalah rugi penjualan surat berharga.
Harga Perolehan (cost) adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa.Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva. Misalnya pembelian mesin, dan pembayaran uang muka sewa (persekot biaya).

Berikut adalah bentuk dari aporan laba/rugi :
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Bentuk langsung (single step)
Dalam bentuk single step, penghasilan usaha dan penghasilan di luar usaha disusun dalam satu kelompok. Demikian pula beban usaha dan beban di luar usaha. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cara mengurangi total penghasilan dengan total beban.
b. Bentuk bertahap (multiple step)
Dalam bentuk ini baik penghasilan maupun beban dipisah secara rinci antara pendapatan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di luar usaha sehingga bias dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut:
Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualanPenghasilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha.Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya diluar usaha.Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan.Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan /atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa (sesudah diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa)


TOPIK: BCA Kantongi Laba Bersih Rp 12,2 Triliun

TUJUAN   :  Untuk Mengukur kinerja perusahaan dari sisi masa lalu dan memprediksi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang serta Mengukur tingkat risiko suatu perusahaan untuk mengambil keputusan investasi.
Pembahasan
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencetak kinerja yang solid di sembilan bulan pertama 2014. Dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,2 triliun, performa laba bersih BCA meningkat 17,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu di Rp 10,4 triliun. 
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan kenaikan ini ditunjang oleh pendapatan bunga bersih dan operasional lainnya yang mencapai Rp 30,1 triliun atau naik 22,9 persen ketimbang periode tahun lalu di kisaran Rp 24,5 triliun.
"BCA berhasil mempertahankan kinerja walau kondisi ekonomi domestik dan global sedang dalam tren melemah. Kami optimistis bisa kembali menggenjot kinerja dengan meningkatkan kredit yang berkualitas," ujar Jahja di Jakarta, Kamis (30/10).
Hingga kuartal III 2014, BCA telah memperoleh portofolio kredit sebesar Rp 330,7 triliun atau naik 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dimana kontribusi terbesar masih disumbang oleh pembiayaan kredit korporasi, komersial dan UKM yang mencapai 85,5 persen. Sedangkan untuk perolehan dana pihak ketiga (DPK) BCA di kuartal III 2014 sudah mencapai Rp 423 triliun, meningkat 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lantaran memiliki performa DPK yang positif, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) berada di level yang sehat sebesar 75,9 persen dengan rasio kredit bermasalah (NPL) masih terbilang aman dikisaran 0,7 persen. Sementara rasio kecukupan modal (CAR) perseroan sampai dengan akhir September kemarin tercatat 17,2 persen atau meningkat 1,4 persen dibandingkan periode lalu sebesar 15,8 persen. "Dari capaian ini bisa diketahui kalau posisi permodalan BCA masih sehat meski dibayangi kondisi ekonomi yang melambat," ujar Jahja. Untuk menyiasati perlambatan ekonomi, Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith mengatakan perusahaan akan mempertahankan pertumbuhan kreditnya.

KESIMPULAN/SARAN :
           
Dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Central Asia telah mengalami kemajuan yang pesat dalam bentuk kinerja ataupun dalam bentuk pencapaian laba dibandingkan dengan tahun yang sebelumnya, hingga pencapaian kuartal III 2014. BCA telah memperoleh portofolio kredit sebesar Rp 330,7 triliun atau naik 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Apalagi dengan diketahuinya kondisi ekonomi domestik dan global sedang dalam tren melemah, jikalau sekarang likuiditas perusahaan sedang ketat ditambah industri juga tengah melemah, dengan menjaga pertumbuhan kredit, diharapkan kinerja perseroan dapat dipertahankan, dan jikalaun kinerja perseroan dapat dipertahankan, maka pencapaian laba juga dapat dipertahankan atau bahkan mungkin akan mengalami kenaikan ditahun yang akan datang.

Daftar Pustaka : http://www.cnnindonesia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar